Ekowisata di Indonesia: 10 Destinasi untuk Kamu yang Cinta Lingkungan

Definisi Internet of Things (IoT), Teknologi yang Bikin Hidup Makin Mudah. Bisa Lawan Krisis Iklim Juga!


“Duh.. Hari ini panas ya!” omel seseorang ketika baru saja keluar rumah pukul 11.00 siang. 

        Tahu nggak sih, udara yang panas dan matahari terik merupakan salah satu dampak dari krisis iklim. Krisis iklim sendiri merupakan isu yang sering dikumandangkan, mulai dari ditampilkan dalam post edukasi di sosmed hingga forum internasional. Wajar saja, krisis iklim menghadirkan berbagai dampak negatif untuk bumi kita. Tidak hanya hari yang panasnya ngentang-ngentang, krisis iklim juga bisa menyebabkan dampak besar seperti bencana banjir dan badai tropis. Waduh, terdengar cukup serius bukan? Nah, mengingat saat ini teknologi mulai berkembang pesat di era disrupsi dan melangkah menuju industri 4.0, ada nggak sih teknologi yang bisa bantu melawan krisis iklim? Harusnya, teknologi bisa dong untuk membantu mitigasi krisis iklim!
         Apakah kamu pernah mendengar istilah Internet of Things (IoT)? Istilah yang satu ini menjadi sering digunakan pada era industri 4.0 saat ini. Mendengar namanya, bisa terbayang teknologi mutakhir dan berkonsep ‘cerdas’ dengan kecepatan tinggi yang dapat mempermudah kehidupan kita. “Canggih!” mungkin menjadi kesan kita saat pertama kali mendengar istilah tersebut.  
Internet menjadi suatu teknologi yang akrab untuk kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari mencari informasi di search engine, mengirim pesan pada teman, melihat update berita terbaru, hingga melihat MV terbaru dari artis kesukaan dapat kita lakukan dengan bantuan internet. Nah, terus Internet of Things itu apa? Apakah dia sesuatu yang benar-benar baru? 
Psst… Internet of Things atau IoT ini punya seabrek manfaat untuk kehidupan kita. Bahkan, bisa untuk berkontribusi melawan krisis iklim yang kian ganas. Yuk, kita kenalan dengan teknologi IoT!


Mengenal Internet of Things, Teknologi yang Sudah Akrab dengan Kita


Menurut Insider Intelligence, Internet of Things adalah koneksi atau penyambungan dari bermacam-macam perangkat ke internet. Namun, benda yang dimaksud bukan ponsel maupun gadget kita yang ‘memang’ bisa tersambung ke internet. Benda-benda tersebut merupakan benda sehari-hari yang tidak kita sangka dapat terkoneksi dengan internet, seperti jam tangan dan kompor. Lebih uniknya lagi, IoT dapat berjalan secara otomatis alias tidak butuh ‘bantuan’ manusia untuk mengoperasikannya. IoT dapat diatur sesuai keinginan pengguna dan bekerja dengan efektif. 


IoT merupakan sistem dimana beberapa perangkat dapat mengumpulkan, mengirimkan, dan menganalisis hingga mengoperasikan data. Secara umum, IoT terdiri dari tiga perangkat utama, yakni barang fisik, perangkat koneksi (contoh : modem atau router wireless speedy), dan cloud data center sebagai penyimpan data dan aplikasi. Barang fisik biasanya disertai dengan perangkat penerima data, seperti sensor, antenna, atau microcontroller. Data yang diperoleh kemudian disalurkan melalui perangkat koneksi, seperti hub atau getaway. Kemudian, data yang dihasilkan dapat disimpan atau diolah oleh cloud data center. Data tersebut akan diterima oleh kita atau user dengan hasil tertentu. Misalnya, kita menggunakan ponsel untuk scan barcode suatu produk. Ketika barcode berhasil dibaca, kita dapat melihat informasi tentang produk tersebut, mulai dari harga hingga jumlah terbeli. 

Dalam skala yang lebih besar, IoT juga memiliki elemen lain seperti Artifical Intelligence (AI) dan User Interface. Artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah sebuah sistem 'pintar' yang mampu mengumpulkan data, menjalin koneksi, dan membangun algoritma sehingga dapat berjalan secara otomatis dan mengerti perintah dari pengguna. User interface membantu kita untuk lebih mudah memanfaatkan IoT, biasanya hadir pula dalam design yang menarik dan fitur yang mudah digunakan. 



Apakah IoT merupakan teknologi baru? Jawabannya : Tidak! , Internet of Things ditemukan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Penemuan ini bermula ketika Ashton menemukan kejanggalan pada sistem pada gudang milik perusahaan retail yang menjual produknya, dimana jumlah inventori berbeda dengan gudang perusahaan. Akhirnya, Ashton menemukan radio frequency ID (RFID) untuk mempermudah karyawan menghitung produk dan menjadi solusi untuk masalah inventori tadi. Penemuan tersebut kemudian diakui oleh perusahaan dan organisasi besar, seperti Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Persatuan Telekomunikasi Internasional PBB. Bisa jadi bukti bahwa di balik setiap tantangan atau kegagalan pasti ada keberhasilan, bukan? 

Dampak Positif Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk Berbagai Organisasi dan Individu


Mudah digunakan, sistemnya cukup sederhana, dan mulai marak dikembangkan menjadi alas an IoT mulai digunakan oleh banyak organisasi maupun individu. Penggunaannya pun menghadirkan dampak positif untuk berbagai jenis usaha. Dampak positif penggunaan IoT antara lain :

1. Efektif dan Efisien

Teknologi IoT sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan dalam suatu perusahaan. IoT dapat mempercepat sebuah proses produksi dengan cara otomisasi, dimana pekerjaan yang memakan waktu digantikan dengan teknologi yang cepat. IoT juga dapat digunakan untuk mengatur inventori barang atau supply chain management. Dengan menggunakan teknologi seperti RFID, kita bisa memeriksa inventori secara cepat dan sistematis. 

2. Membantu Proses Pengambilan Keputusan

Teknologi IoT membantu suatu perusahaan atau industri untuk memiliki pembukuan data yang dapat diakses kapan saja. Hal tersebut dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan. 

3. Meningkatkan Customer Experience

Customer experience atau pengalaman pelanggan menjadi hal yang sangat penting untuk perusahaan. Sejumlah perusahaan memiliki tingkat penjualan tinggi dan dinilai berhasil biasanya memiliki customer experience yang baik. IoT dapat membantu meningkatkan hal tersebut, misalnya dengan fitur chat bot yang membuat pelanggan bisa bertanya ataupun melaporkan suatu hal pada perusahaan, dan lain-lain. 

4. Menghadirkan Sektor dan Bisnis Baru


Perkembangan IoT mampu menghadirkan potensi bisnis baru yang juga berkembang pesat. Misalnya, bisnis konsultasi dan produksi teknologi IoT itu sendiri. IoT juga dapat menghadirkan solusi bisnis yang lebih efektif, produk yang lebih berkualitas, serta sistem yang lebih baik sehingga suatu perusahaan atau bisnis memiliki keunggulan. 

Penggunaan Internet of Things dalam Berbagai Sektor dan Bisnis. Bikin Lebih Mudah!


IoT mulai marak digunakan oleh banyak industri di seluruh dunia. New CMI mencatat bahwa sekitar 23,1 miliar perangkat IoT telah digunakan pada tahun 2018. Jumlah ini diperkirakan berkembang hingga 30,7 miliar dan 75,4 perangkat di tahun 2020 dan 2025 secara berturut-turut. Secara ekonomi, pasar IoT pun terus meningkat. Menurut IoT Analytics’ Global IoT Enterprise Spending Dashboard, pasar IoT bernilai $157,9 miliar pada tahun 2021. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat hingga 22%. Besar sekali ya?

Hal ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan dan manfaat yang dihadirkan oleh IoT ke berbagai bisnis. Berbagai industri dan sektor pun sudah menggunakan IoT untuk mempermudah proses operasional. Inilah peran IoT dalam industri berbagai sektor dan bisnis.


1. Sektor Industri 

Peran IoT dalam sektor industri? Buaaaanyaaak banget! Mulai dari proses produksi hingga inventori, IoT terbukti berperan besar dalamnya. IoT dalam berbagai bentuk seperti robot, cloud system, alat pelacak, dan sebagainya telah membantu berbagai proses di industri. Berbagai industri besar, seperti Amazon, Shell, dan Airbus telah menggunakan IoT di dalamnya. 
Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di bidang industri antara lain adalah :
  • Perangkat RFID untuk melacak inventori
  • Sensor untuk pengendalian mutu produk
  • Sensor untuk menilai kelayakan alat produksi
  • Smart packaging
  • Smart metering

2. Sektor Perkotaan (Smart City) 

IoT dapat membantu sebuah area perkotaan menjadi lebih nyaman dan aman untuk ditinggali serta modern. Konsep ini biasa dikenal sebagai smart city, dimana sebuah kota mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan operasional. IoT bisa dibilang sebagai 'jantung' dari smart city
Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di bidang perkotaan adalah :
  • Smart lightning, yakni penerangan otomatis berbasis IoT
  • Smart parking
  • Monitoring kualitas air
  • Monitoring penggunaan energi

3. Sektor Hiburan

Bisa kebayang nggak kalau taman hiburan (theme park) bisa menggunakan IoT untuk membantu operasionalnya? Yup, berbagai taman hiburan sekarang sudah mengimplementasikan IoT dalam kegiatan operasionalnya. IoT digunakan untuk menghemat biaya operasional sekaligus memaksimalkan pengalaman tamu yang berkunjung ke taman hiburan.
Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di sektor hiburan adalah :
  • Sensor untuk memeriksa keadaan wahana permainan
  • Pendataan pengunjung
  • Tiket berbasis RFID yang memudahkan pengunjung dalam berkeliling di taman hiburan

4. Sektor Kesehatan 

Kesehatan menjadi salah satu sektor yang mengoptimalkan penggunaan IoT. Penggunaan IoT tersebut bermanfaat bagi pasien, tenaga kesehatan, rumah sakit, hingga penyedia asuransi kesehatan. Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di sektor kesehatan adalah :
  • Sensor untuk memeriksa keadaan kesehatan pasien, dapat dipasang di kursi roda, tempat tidur pasien, tabung oksigen, dan sebagainya
  • Perangkat pemeriksa gula darah
  • Perangkat pemeriksa detak jantung
  • Inhaler berbasis IoT

5. Sektor Agro (Pertanian, Perikanan, Peternakan, dsb.)

Sektor agro menjadi sektor yang sangat penting untuk kehidupan kita, karena sektor tersebutlah yang membuat kita dapat memperoleh makanan. IoT telah digunakan dalam berbagai kegiatan di sektor agro untuk meningkat efisiensi, efektivitas, bahkan mengolah sampah. 
Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di sektor agro adalah :
  • Drone untuk pertanian
  • Otomisasi penggunaan rumah kaca
  • Smart farming
  • Sensor kondisi iklim
  • Sensor pengukuran dan kondisi kesehatan ikan tambak
  • Otomisasi pemberian pakan pada ternak atau ikan

6. Sektor Energi

IoT sudah digunakan untuk sektor energi. Peningkatan efektivitas, penghematan biaya, dan perkembangan inovasi menjadi dampak positif dari penggunaan IoT di sektor energi. Beberapa aplikasi dan fungsi IoT di sektor energi adalah :
  • Perangkat pengatur suhu ruangan
  • Sensor untuk kerusakan di pembangkit energi
  • Smart meters untuk melaporkan penggunaan energi

7. Sektor Lingkungan dan Perubahan Iklim


Yes, krisis iklim bisa kita lawan dengan teknologi IoT. IoT dapat mengurangi dampak buruk yang dihasilkan oleh krisis iklim. Salah satunya adalah inovasi IoT di kendaraan, mesin, maupun perangkat yang kita gunakan, dimana kita dapat melacak emisi karbon yang ditimbulkan dari benda-benda tersebut. Erricson memprediksi bahwa penggunaan IoT dapat mengurangi 15% emisi karbon pada tahun 2030. Menarik bukan?

Nah, apa saja sih contoh inovasi IoT yang membantu kita melawan krisis iklim dan mengurangi emisi karbon? 

  • Sensor karbon di bangunan. Saat ini, konsep low-carbon buildings atau bangunan rendah karbon mulai diperkenalkan. Low carbon building sendiri adalah bangunan yang sengaja dirancang untuk mengurangi emisi gas karbondioksida. Biasanya, bangunan ini memiliki sistem ventilasi, pendinginan, dan penghangat udara yang lebih efisien. Untuk mengukur efektivitas low carbon building, dibutuhkan sensor berbasis IoT untuk menilai jumlah karbon yang dihasilkan.
  • Mengatur Lalu Lintas. Mungkin kamu bertanya-tanya, "Lhoo.. Apa hubungannya lampu lalu lintas dengan krisis iklim?" Teknologi yang sudah digunakan di Los Angeles, Amerika Serikat ini membantu pengemudi untuk menemukan tempat parkir dan mengatur lampu lalu lintas. Karena mobil akan lebih cepat dimatikan, hal ini diyakini dapat mengurangi emisi karbon dan menghemat bahan bakar.
  • Tempat Sampah 'Pintar'. Saat ini, wacana 3R (Reduce, reuse, recycle) dan pemilahan sampah sangat sering digaungkan. Namun, biaya yang tinggi dan kurangnya kesadaran masyarakat membuat hal ini sulit dilakukan. Oleh karena itu, IoT dapat membantu kita untuk mengelola sampah dengan lebih bijak. Beberapa penelitian tentang tempat sampah pintar telah dilakukan di Indonesia maupun luar negeri. Tempat sampah tersebut memiliki sensor yang dapat melaporkan jadwal pengosongan, membuat data jenis sampah yang telah terkumpul, hingga menghemat biaya produksi. Sampah yang didaur ulang dapat bertambah karena bantuan teknologi IoT!
  • Pencegahan Deforestasi. Kebakaran, penggundulan hutan, maupun illegal logging dapat dicegah dengan IoT. Sensor, satellite imagining, hingga penggunaan drone untuk menanam pohon menjadi beberapa implementasi IoT yang telah dilakukan untuk melawan krisis lingkungan ini. 

Widya Matador, Industri IoT Karya Anak Bangsa. Inovasinya Bantu Lawan Krisis Iklim


     
        Internet of Things terkesan seperti sebuah teknologi canggih yang lekat dengan buatan luar negeri. Ups, jangan salah! Putra-putri Indonesia juga berhasil menghadirkan inovasi berbasis IoT yang canggih dan bermanfaat, lho! Salah satunya diwujudkan melalui Widya Matador, sebuah perusahaan teknologi penyedia dan pengembang produk dan layanan berbasis IoT sebagai solusi bisnis maupun kehidupan sehari-hari. Widya Matador berdiri di Yogyakarta pada tahun 2021. Meskipun masih baru, Widya Matador telah menghasilkan teknologi yang bermanfaat untuk berbagai bisnis. 
        Widya Matador memiliki tujuan yakni meningkatkan profitabilitas bisnis, dengan cara meningkatkan efisiensi, memonitor asset bisnis secara real-time, dan mendukung K-3 dan menunjang kebutuhan teknis. Hal ini diwujudkan melalui tiga produk dan satu layanan utama Widya Matador, yakni Matador Tracker, Matador Glass, Matador Eye, dan IoT Consulting. Produk-produk ini mengambil peran untuk mempermudah dua sektor besar, yakni konstruksi dan transportasi. Namun, produk-produk ini juga dapat berperan untuk melawan krisis iklim yang tengah kita hadapi. Yuk, tengok deskripsi singkat dari produk Widya Matador ini!

1. Matador Glass, Kacamata Pintar yang Bikin Kerja Jadi Aman

Matador Glass merupakan kacamata keselamatan pintar (smart safety glass) dengan fitur microphone, video, dan kamera yang berfungsi untuk mendukung keselamatan pekerja dan membantu transfer materi. Matador Glass juga dapat memudahkan pekerjaan dengan sistem sensor suara (voice command) yang dimilikinya. Matador Glass menguntungkan untuk pekerjaan teknis karena dapat mempermudah koordinasi, dokumentasi, dan transfer ilmu. 

Fitur Matador Glass antara lain adalah :
  • Audio video stream
  • Share screen dan chat room
  • Hands-free operational
  • Remote monitoring

2. Matador Tracker, GPS Pintar yang Turut Bantu Kurangi Emisi Karbon

Widya Matador hadirkan inovasi yang mampu bantu industri, namun juga bermanfaat bagi lingkungan. Matador Tracker dapat dipasang di kendaraan dan secara umum berfungsi untuk memantau posisi sebuah kendaraan. Matador Tracker juga dilengkapi pendataan historis kendaraan dan real-time sehingga memudahkan pengambilan keputusan.
Lalu, apa fitur Matador Tracker yang mendukung pengurangan emisi karbon? Ada sensor bahan bakar dan penggunaan energi di alat ini. Selain membantu efektivitas pekerjaan, Matador Tracker dapat mencegah pemborosan bahan bakar. Mekanisme pengurangan emisi karbon oleh Matador Tracker adalah :
  • Memantau konsumsi bahan bakar, yakni pelaporan penggunaan bahan bakar secara real-time. Konsumsi bahan bakar yang tidak wajar dari mesin dapat dikurangi. 
  • Mengamati pengoperasian aset perusahaan, dimana mencakup memantau penggunaan bahan bakar sekaligus memberikan sinyal jika terjadi kerusakan.
  • Mendeteksi anomali dan mencegah kerusakan pada aset
Selain itu, Matador Tracker memiliki fitur yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, yakni :
  • GPS Tracking
  • Operational Monitoring
  • Geofencing
  • Comprehensive Reports
  • On-device Data Storage
  • Custom inputs
  • Sensor tambahan
  • Sensor bahan bakar
  • Sensor temperatur

Kesimpulan

IoT merupakan teknologi masa kini yang memiliki segudang dampak positif dan bisa mempermudah hidup manusia. IoT pun diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk masalah yang tengah kita hadapi sekarang, seperti krisis iklim. Penggunaan IoT dapat membantu kita untuk perlahan melakukan mitigasi krisis iklim dan isu lingkungan seperti deforestasi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi sebaiknya terus didukung dan dipelajari agar dapat menjangkau lebih banyak sektor dan isu global.

Bagaimana pandanganmu terhadap IoT dan krisis iklim? Apakah kamu tahu bentuk lain IoT yang dapat membantu krisis iklim dan isu lingkungan? Tinggalkan komentarmu di bawah, ya!

Komentar