Ekowisata di Indonesia: 10 Destinasi untuk Kamu yang Cinta Lingkungan

Jakarta dalam Kantung Backpacker : Cara Murah-Meriah Nikmati Wisata di Ibukota



Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata Jakarta? Apakah deskripsi bahwa Jakarta adalah sebuah kota metropolitan nan sibuk, ibukota negara yang sering banjir, atau mungkin tempat asyik dengan banyak jajanan kekinian dan tempat aesthetic? Atau mungkin – bagi yang suka puisi – Jakarta adalah cinta seperti kata Pak Sapardi?

Sebagai seorang mahasiswi rantau dari Jakarta, saya mengadakan ‘riset’ kecil-kecilan untuk mengumpulkan pandangan teman-teman mengenai kota yang satu ini. ‘Riset’ tersebut saya bawa dalam perbincangan mengenai kota asal, preferensi tempat kerja, ataupun cerita ringan mengenai kebiasaan di kampong halaman. Kebanyakan dari teman-teman saya memandang Jakarta sebagai ibukota yang penuh bangunan tinggi, kemacetan, dan asap kendaraan. Bahkan, ada teman saya yang ogah untuk pindah ke Jakarta karena biaya hidup dan polusi yang tinggi. Waduh!

Di sisi lain, tanggapan positif dengan cepat dituai oleh Jakarta bila bicara mengenai tren, tempat-tempat menarik dan kekinian, ataupun gaya hidup. Teman-teman saya mengaku tertarik dengan ragam tempat dan jajanan kekinian di Jakarta, contoh saja seperti franchise boba drink ataupun akuarium di dalam mall. Bila bicara soal hal-hal kekinian, Jakarta pasti menjadi juara!

 "Ah, tapi pasti mahal kalau jalan-jalan di Jakarta!” batin seorang teman. Kalau jalan-jalan di Jakarta berarti mondar-mandir shopping mall dengan bawa tas belanjaan, mengudap cake seharga empat kali makan di warung, dan berfoto di tempat mewah, tentu saja bikin kantung kering! Namun, kota metropolitan yang satu ini juga menyimpan segudang tempat menarik, kuliner lezat, dan sisa kearifan lokal yang jauh dari kata mahal. Jangan salah, mengunjungi tempat-tempat tersebut tak kalah menyenangkan dengan menyambangi mall besar atau membeli jajanan kekinian, lho!

Berwisata di Jakarta dengan budget backpacker? Bisa banget! Yuk, tengok tempat favorit di Jakarta yang murah-meriah anti bikin bokek berikut ini :

 Galeri Nasional, Pameran Seni Aesthetic yang Tidak Memungut Biaya

Galeri Nasional (Sumber foto : traveloka.com)


Galeri seni telah berkembang menjadi tempat ‘wisata’ untuk beberapa orang, terutama generasi millennials dan gen Z yang mudah mengikuti tren. Nilai estetika, tempat yang Instagramable, dan tren sosial media menjadi alasan mengapa galeri dinikmati oleh banyak orang. Namun, tidak sedikit galeri seni yang membanderol tiket dengan harga mahal.   

Ingin berkunjung ke galeri seni tanpa mau bokek? Tenang saja, Jakarta punya Galeri Nasional (Galnas) yang tidak memungut biaya sepeser pun untuk para pengunjung! Galeri Nasional terletak di Jalan Merdeka Timur, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat. Mudahnya, Galeri Nasional terletak tepat di depan Stasiun Gambir. Kamu dapat mengunjunginya dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda motor, atau mobil. Tersedia akses pintu masuk untuk ketiga moda ‘transportasi’ tersebut dan tempat parkir yang luas untuk motor dan mobil. Galeri ini beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 – 19.00 WIB dan tutup di hari libur nasional.

Salah satu contoh karya seni di pameran tetap Galeri Nasional (sumber : Dokumen Pribadi)


Galeri Nasional menampilkan diri sebagai deretan bangunan berwarna dominan putih bergaya klasik yang cantik. Galeri Nasional terdiri dari tiga gedung utama, yaitu gedung A dengan ukuran terbesar yang terletak di bagian tengah, gedung B yang terletak di bagian kiri pintu masuk, dan gedung C yang terletak di kanan pintu masuk. Gedung B merupakan tempat pameran permanen, yakni pameran seni klasik dan modern Indonesia yang bersifat tetap. Pameran permanen menjadi atraksi utama di Galeri Nasional. Eits… Tapi jangan mau ketinggalan dengan atraksi yang disajikan di Gedung A! Gedung berukuran terbesar itu berfungsi untuk mengadakan pameran temporer, yakni pameran yang bersifat musiman dan dapat berubah dengan jangka waktu tertentu. Setiap satu sampai dua bulan sekali, Galeri Nasional menghadirkan pameran seni dengan tema berbeda di Gedung A, lho…

Eksibisi musiman di pameran temporer Galeri Nasional (sumber : Dokumen Pribadi)


Ingin berpose ria bersama karya seni cantik di Galeri Nasional? Tentu saja boleh! Namun, kamu perlu mencatat bahwa foto hanya boleh diambil dengan kamera handphone. Kamera profesional harus dititipkan ke resepsionis dan tidak boleh dibawa masuk ke dalam galeri. Terdapat beberapa peraturan lagi yang harus kamu patuhi jika ingin menikmati Galeri Nasional seperti tidak boleh makan atau minum, tidak boleh membuat kegaduhan, tidak boleh membawa tas, hingga tidak boleh mengenakan jaket. Peraturan tersebut tentunya dibuat untuk menjaga kualitas karya seni dan menjaga kenyamanan para pengunjung.



Kamu seorang penggemar seni atau hobi berfoto? Galeri Nasional bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi! Ragam, karya seni, mural, dan arsitektur bangunan disini dijamin nggak bikin mati gaya! Untuk informasi lebih lanjut mengenai Galeri Nasional, silahkan kunjungi laman resminya disini.

Museum Nasional Republik Indonesia, Gudangnya Harta Karun Indonesia

Museum Nasional Republik Indonesia tampak luar (Sumber : Dokumen Pribadi)


Berkunjung ke museum bisa menjadi alternatif wisata yang asyik. Apalagi jika museum yang dikunjungi adalah museum sejarah bergaya futuristik, memiliki koleksi lengkap, dan arsitektur yang cantik. Yup, Museum Nasional yang terletak di sisi timur Monumen Nasional (Monas) mencakup hal-hal tersebut! Dari luar, Museum Nasional merupakan bangunan dominan putih dengan arsitektur megah yang mirip dengan Istana Merdeka. Di dalamnya, kamu akan menemukan artefak bersejarah Indonesia mulai dari arca, prasasti, hingga rangka kapal.

Sumber : Dokumen Pribadi


Museum Nasional beroperasi pada pukul 08.00 – 16.00 untuk hari Selasa-Jumat dan pukul 08.00-17.00 untuk hari Sabtu dan Minggu. Museum ini tutup pada hari Senin dan hari-hari nasional. Meskipun bergaya mewah, memiliki fasilitas nyaman, dan koleksi lengkap, harga tiket masuk Museum Nasional ini bikin nganga. Kamu hanya perlu membayar Rp5.000,00 untuk dewasa dan Rp2.000,00 untuk anak-anak. Jika datang secara rombongan minimal 20 orang, diberlakukan tiket seharga Rp3.000 untuk dewasa dan Rp1.000,00 untuk pelajar TK hingga SMA. Ramah sekali di kantong, bukan?

Kawasan arca di Museum Nasional (Sumber : Dokumen Pribadi)


Museum Nasional memiliki dua bangunan utama, yakni Gedung A atau Gedung Gajah dan ruang eksibisi. Di Gedung Gajah, kamu dapat menemukan koleksi arca dari masa kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Gedung Gajah didesain secara semi-indoor, dimana terdapat sebuah taman outdoor yang diapit oleh empat koridor beratap. Arca-arca besar disusun di dalam gedung, sedangkan arca dengan ukuran lebih kecil disusun di keempat koridor tersebut. Setelah puas melihat-lihat arca, kamu akan diarahkan menuju gedung eksibisi. Bila Gedung Gajah memiliki arsitektur klasik, ruang eksibisi didesain secara modern dan futuristik, lengkap dengan lift, eskalator, dan LCD. Gedung ini pun memiliki lima lantai dengan eksibisi koleksi yang berbeda-beda. Kamu dapat melihat peninggalan masa pra-sejarah, koleksi keramik, perhiasan, dan senjata, sampai prasasti dan kitab di gedung ini.

Sudah murah, bisa menambah pengetahuan, bangunannya indah lagi. Tertarik untuk mengunjungi museum yang satu ini?

Monumen Nasional (Monas), Ikon Kota Jakarta dan Destinasi Murah Meriah

Monas, ikon Kota Jakarta (Sumber : unsplash.com/rifkykurniawan)

Kita dapat mengenal sebuah kota dari ikonnya. Yogyakarta dikenal dengan Tugu Pal Putih, Surabaya diidentifikasi dengan Patung Suro dan Boyo, Bandung diketahui dari Gedung Sate, dan masih banyak lagi. Jakarta, sebagai ibukota negara, tidak mungkin tidak memiliki ikon-nya sendiri. Monumen bertinggi 132 meter dengan puncak emas ini langsung mengingatkan banyak orang akan kejayaan Jakarta.

Tidak afdol rasanya jika mengunjungi Jakarta tanpa melihat atau mengunjungi Monumen Nasional. Monumen yang terlihat jelas dari jalur TransJakarta arah Bunderan HI atau Jakarta Kota ini menjadi hal yang wajib ditengok oleh masyarakat luar kota bila berkunjung ke Jakarta. Monas terletak di  Kota Jakarta Pusat, tepat di jantung Jakarta, dan berada dekat dengan bangunan bersejarah lain seperti Masjid Istiqlal, Museum Nasional, dan Istana Merdeka.

Monas memiliki banyak atraksi, salah satunya adalah naik ke puncak Monas dengan elevator. Atraksi tersebut dapat dinikmati masyarakat dengan tarif sebesar Rp15.000,00 diberlakukan untuk orang dewasa, Rp8.000,00 untuk mahasiswa, dan Rp4.000,00 untuk anak-anak. Selain itu, Monas juga menawarkan alternatif kegiatan lain yang tidak butuh biaya sepeser pun, lho!

Air Mancur Menari di Monas (Sumber : republika.com/Hazliansyah)


Monas memiliki area publik atau pelataran yang bisa dikunjungi oleh masyarakat secara gratis. Area ini biasa digunakan untuk jogging sore, hiburan ringan, atau sekedar bersantai sambil mengudap kerak telor. Kamu juga dapat mengunjungi Museum Monas, melihat rusa tutul, atau melihat karya seni unik yang dijajakan oleh pedagang pinggir jalan. Bila berkunjung di malam hari, kamu dapat menonton atraksi air mancur menari setiap pukul 19.30 dan 20.30. Oh iya, jangan lupa untuk berfoto dengan keluarga atau teman untuk mengabadikan memori wisata di ikon Kota Jakarta tersebut!

Hutan Kota Plataran, Sepotong New York di Jakarta yang Hemat Biaya

Hutan (Beton) Kota Plataran dan orang-orang yang menikmati senja (Sumber : Dokumen Pribadi)


Jangan bayangkan kumpulan pohon lebat dan hewan liar saat berkunjung ke tempat yang satu ini. Lahan rumput luas, kursi dan jalan bergaya modern yang tertata rapi, serta jajaran pencakar langit cantik menjadi hal-hal yang kamu temui di Hutan Kota Plataran. Meskipun bertajuk ‘hutan’, tempat hits yang satu ini merupakan sebuah taman kota dengan sedikit pohon namun memiliki lahan menghijau. Hutan Kota Plataran malah lebih mirip Central Park-nya New York, yakni taman kota dengan ornamen gedung-gedung bertingkat sebagai pemandangan.

Hutan Kota Plataran terletak di dalam kawasan stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Kamu bisa masuk ke Hutan Kota Plataran melalui Pintu 7 GBK atau Pintu 10 GBK bila membawa kendaraan sendiri. Pintu 8 GBK kadang terbuka untuk kamu yang naik transportasi umum dan masuk wilayah GBK dengan berjalan kaki. Tempat ini dibuka dari jam 09.00 – 17.30 setiap hari. Meskipun dibuka setiap hari, sebaiknya hindari untuk berkunjung di hari Sabtu karena membludaknya jumlah pengunjung.

Potret pusat bisnis Jakarta yang terlihat cantik dari Hutan Kota Plataran (Sumber : Dokumen Pribadi)


Suasana sore hari yang hangat dan semburat matahari terbenam di Hutan Kota Plataran merupakan magnet utama yang mendatangkan pengunjung ke tempat ini. Menikmati sore dan menunggu sunset sambil duduk-duduk di Hutan Kota Plataran memang menyenangkan. Piknik juga menjadi kegiatan wajib di tempat tersebut. Pemandangan anak-anak muda membawa kain bermotif kotak-kotak dan makanan bertebaran di seluruh sudut Hutan Kota Plataran setiap sore. Jadi, jangan lewatkan keseruan untuk berpiknik disini, ya!

Meskipun Hutan Kota Plataran menawarkan suasana ala New York, penuh dengan anak gaul Jakarta, dan sedang naik daun di sosial media, tidak berarti tempat ini mahal. Bahkan, kamu tidak dikenakan biaya untuk masuk ke tempat yang satu ini! Biaya hanya dibutuhkan untuk parkir mobil atau motor. Menarik bukan?

 

Kota Tua, Destinasi Wisata Ikonik Jakarta yang Tak Pernah Tua

Murah, mudah dijangkau, dan jadi destinasi favorit untuk para wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Apalagi kalau bukan Kota Tua! Tempat yang satu ini, dengan kisah misteri, saratnya nilai sejarah, dan tawaran atraksi, mampu menarik masyarakat untuk berkunjung. Bahkan, Kota Tua jadi destinasi akhir minggu pilihan warga Jakarta yang bosan dengan mall dan kegiatan rekreasi yang itu-itu saja.

Kota Tua dapat dijangkau dengan commuter line atau KRL tujuan Jakarta Kota dan bus TransJakarta koridor 1, turun di halte Kota. Jajaran bangunan bergaya kolonial yang tertata rapi langsung menyambut para pengunjung yang baru turun dari bus atau KRL. Berbagai kegiatan, mulai dari jelajah museum sampai naik sepeda ontel, menantimu di tempat ini. Wisata museum tersedia untuk kamu yang penasaran dengan isi bangunan bergaya historis yang ada di wilayah ini. Terdapat beberapa museum seperti Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan tentu saja Museum Fatahillah yang terkenal. Harga tiket untuk museum tersebut dibanderol dengan harga bersahabat, sekitar Rp5.000,00 untuk umum dan gratis untuk pelajar. Ekonomis sekali, bukan?

Jika matahari mulai terbenam, ambil waktu untuk bersantai ria di pelataran Museum Fatahillah yang luas. Kamu juga bisa menyewa sepeda onthel untuk mengelilingi wilayah Kota Tua ataupun melihat musisi yang sesekali beraksi di sudut halaman Museum Fatahillah. Suasana sore dan matahari senja di sudut historis Jakarta bisa menjadi pengalaman tak terlupa.

Pelabuhan Sunda Kelapa, Tempat Terbaik Nikmati Sunset di Utara Jakarta

Senja di Pelabuhan Sunda Kelapa (Sumber : unsplash.com/saidalamri) 


Siapa bilang senja di Jakarta hanya bisa dinikmati dengan pemandangan pencakar langit yang modern? Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi bukti bahwa senja di Jakarta terlihat cantik dengan ornamen kapal berbagai ukuran dan laut yang menggelap. Pelabuhan yang terletak dekat dengan kawasan Kota Tua ini masih beroperasi seperti biasa, namun nilai sejarah dan keindahan senjanya membuat Pelabuhan Sunda Kelapa juga dikunjungi sebagai destinasi wisata.

Pukul 16.00 – 18.00 WIB merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa. Langit telah berubah warna dengan semburat jingga dan ungu, kapal-kapal besar bergaya modern maupun klasik berubah menjadi siluet di kamera. Untuk menikmati senja di tempat ini, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500,00 per orang dan Rp5.000,00 untuk parkir kendaraan roda empat.

Apakah kamu tertarik untuk menikmati senja di tepi laut sambil ditemani oleh kapal-kapal kayu yang cantik? Jangan lupa memasukkan Pelabuhan Sunda Kelapa dalam itinerary wisatamu ya!

Hutan Kota Srengseng, Hutan Mini di Sudut Kota yang Nggak Bikin Bokek

Plang pintu masuk Hutan Kota Srengseng. Sudah terlihat rimbun bukan? (Sumber : Dokumen Pribadi)


Puas dengan wisata seni dan sejarah di jantung Kota Jakarta, marilah kita bertolak ke area Jakarta Barat untuk merasakan secuil alam di Jakarta. Yup, kamu nggak salah baca. Di tengah jalanan aspal dan bangunan beton Jakarta Barat, tersimpan sebuah hidden gem berupa hutan kota yang rimbun dan hijau. Hutan kota yang ditumbuhi sekitar 10.000 pohon ini bernama Hutan Kota Srengseng. Untuk kamu yang rindu main ke alam atau butuh refreshing dengan lingkungan yang penuh pepohonan, Hutan Kota Srengseng bisa jadi solusi!

Hutan Kota Srengseng terletak di Jalan Haji Kelik, Kecamatan Srengseng, Kota Jakarta Barat. Hutan ini dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau ojek online dan berjarak sekitar 5km dari mall Gandaria City. Hutan Kota Srengseng menawarkan hutan terbuka hijau yang rimbun di tengah padatnya Kota Jakarta dengan kendaraan dan polusi. Kamu bisa jogging, memancing, bersantai ria, camping, ataupun menyaksikan satwa seperti biawak atau serangga berkeliaran bebas di wilayah hutan seluas 15 hektar ini. Hutan Kota Srengseng juga menyimpan peternakan lebah trigona atau lebah tanpa sengat yang sedang naik daun. Oh iya, kamu bisa mencicipi madu langsung dari sarang lebah trigona di hari-hari tertentu, lho!

Sarang lebah madu trigona yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng (Sumber : Dokumen Pribadi)


Hutan Kota Srengseng memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti pos satpam, kamar mandi, mushola, warung makan, dan pusat informasi. Untuk menjelajahi Hutan Kota Srengseng, kamu hanya perlu membayar Rp2.000,00 dan biaya parkir sebesar Rp2.000,00 untuk motor dan Rp4.000,00 untuk mobil. Hutan kota ini buka setiap hari dari pukul 07.00-17.00 dan biasanya dipadati pengunjung pada pagi hari di akhir minggu untuk berolahraga dan menikmati udara segar.

Sumber : Dokumen Pribadi


Bagaimana? Apakah kamu tertarik mengunjungi hutan kota di sudut Kota Jakarta ini?

 Mau Hemat Biaya Transport untuk Keliling Jakarta? TJ-in Aja, KRL-in Kuy!

Berwisata di Jakarta tanpa membawa kendaraan pribadi atau ogah mengeluarkan terlalu banyak uang untuk memesan taksi online? Tenang saja, Jakarta punya dua moda transportasi andalan yang aman, nyaman, dan bisa membawamu ke segala sudut kota ini. Lebih seru lagi, biaya yang kamu keluarkan untuk naik kedua transportasi ini murah banget, lho! Ya, inilah TransJakarta dan KRL Commuter Line  yang menjadi transportasi favorit warga Jakarta. 

Baik TransJakarta maupun KRL Commuter Line tidak hanya beroperasi di sekitar Jakarta lho, namun nyaris mencapai wilayah lain seperti Bekasi. KRL Commuter Line memiliki jangkauan wilayah yang lebih luas dari TransJakarta. Moda transportasi berupa kereta yang satu ini menghubungkan lima daerah yang bertetangga, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. KRL bisa menjadi alternatif ideal untuk kamu yang bertempat tinggal di kelima daerah tersebut dan ingin berwisata di pusat Jakarta dengan hemat dan cepat. Sedangkan TransJakarta memiliki jangkauan wilayah yang terbatas, tepatnya hanya di Jakarta dan sebagian kecil Bekasi. Namun tenang saja, TransJakarta bisa mengantarmu ke berbagai tempat di Jakarta dengan trayeknya yang beragam! 

Diberlakukan tarif yang murah untuk TransJakarta dan KRL Commuter Line, lho! Jika kamu ingin menaiki KRL, ditetapkan tarif sebesar Rp3.000,00 untuk 25km pertama. Jadi, jika kamu misalnya ingin pergi ke area Kota Tua dari Bekasi, kamu hanya perlu mengeluarkan Rp3.000,00 untuk tiket. Murah sekali bukan? Namun, kamu harus membayar Rp10.000,00 untuk jaminan kartu perjalanan. Ya, untuk menaiki kereta ini, kamu harus masuk dengan tiket berbentuk kartu yang memiliki saldo di dalamnya. Untuk perjalanan 25 km pertama, totalnya kamu harus mengeluarkan uang sebesar Rp13.000.  Eits.. Tapi uang sebesar Rp10.000 tersebut dapat kamu ambil kembali jika sudah menyelesaikan perjalanan. 

TransJakarta juga menetapkan tarif yang sangat terjangkau dan dipatok per jam. Untuk pukul 05.00-07.00, kamu hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2.000,00, pada pukul 07.00-24.00, ditetapkan tarif sebesar Rp3.000, dan pukul 24.00 - 05.00 diberlakukan tarif sebesar Rp3.500. Ohiya, kamu hanya dapat membayar tiket TransJakarta dengan kartu e-money seperti JakCard, Brizzi, Flazz, atau Tapcash. Tidak punya kartu tersebut? Tenang, di loket setiap halte TransJakarta dijual kartu JakCard berisi saldo dengan harga Rp25.000,00. 

Ingin info lebih lengkap tentang jalur yang ditempuh TransJakarta atau KRL Commuter Line? Kamu bisa mengunjungi website mereka, yakni transjakarta.co.id dan krl.co.id. Ohiya, kamu juga bisa mengunduh aplikasi KRL Access dan Tije untuk informasi lengkap dan live mengenai jalur KRL dan TransJakarta yang sedang aktif.

Melihat wisata murah meriah dan menarik di Jakarta, pastinya kamu tak sabar untuk segera jalan-jalan! Eits.. Tapi tunggu dulu! Mari kita diam di dalam rumah, menjauhi kerumunan, dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran virus Corona SARS-CoV-2. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan selalu menjaga jarak untuk melindungi kesehatan diri sendiri. Tempat wisata seru tersebut bisa menunggu, namun kesehatanmu tetap nomor satu! Sehat selalu, ya!

 Menengok Pilihan Universitas Swasta Jempolan di Jakarta untuk Pendidikan Terbaikmu

Apa sih topik yang sedang 'panas' di pertengahan tahun 2021 ini? Menurut Google Trends, kata kunci 'Jakarta Lockdown' dan topik mengenai Covid-19 sedang menjamur di masa ini. Waduh, suatu berita yang meresahkan bukan?

Angka pandemi Covid-19 di negara kita tengah meningkat akhir-akhir ini, seakan tiada bertemu ujungnya. Apakah tanggapan kamu akan hal tersebut? Mungkin rasa prihatin, kesal, atau biasa saja dapat muncul di dada kita bila bicara tentang pandemi. Atau apakah mungkin salah satu diantara pembaca ada yang terdorong untuk bergerak di bidang kesehatan atau mungkin memiliki mimpi untuk meningkatkan taraf kesehatan Indonesia? Apakah ada di antara kamu yang ingin menekuni ilmu kesehatan bila kuliah nanti?

Pandemi menjangkau berbagai sektor atau kehidupan pribadi masyarakat, tak hanya sektor kesehatan saja. Salah satu tren yang sedang ramai dan diperjuangkan di antara anak-anak muda, kaum millennials, dan Generasi Z adalah topik kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan masalah yang penting untuk diperhatikan, terutama adanya burn out atau meningkatnya stress akibat tumpukan pekerjaan work from home (WFH) atau terlalu lama diam di rumah. Untuk kamu yang peduli dengan masalah kesehatan mental dan tertarik untuk mempelajari tentang topik tersebut lebih lanjut, ilmu psikologi bisa menjadi jurusan kuliah pilihanmu. Mempelajari ilmu psikologi berarti mempelajari emosi, perasaan, pola berpikir, sampai kesehatan mental manusia. Menarik bukan?

Sudah menentukan jurusan impian namun belum tahu ingin berkuliah di universitas mana? Enggan untuk pergi jauh dan memilih untuk kuliah di Jakarta saja? Atau sedang memperjuangkan PTN namun ingin memiliki cadangan universitas swasta? 

Nggak perlu pergi jauh-jauh, Jakarta juga jadi gudangnya universitas negeri, swasta, dan politeknik yang kualitasnya patut diancungi jempol, lho! Salah satu universitas swasta yang bisa kamu coba untuk daftar adalah Universitas Esa Unggul

Universitas Esa Unggul merupakan universitas swasta yang terletak Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Universitas ini berdiri di tahun 1993 di bawah Yayasan Kemala Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan memiliki visi "Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi." Universitas Esa Unggul merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jakarta, yakni menempati peringkat 3 menurut Uni Rank dan peringkat 7 menurut Kementeriaan Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia. 





Universitas Esa Unggul merupakan perguruan tinggi kelas dunia yang memiliki fasilitas terjamin dan beragam program studi. Terdapat sepuluh fakultas di Universitas ini, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Fisioterapi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Desain dan Industri Kreatif, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Hukum. Fakultas dan program studi di Universitas Esa Unggul telah mendapat Akreditasi B dari BAN-PT. 

Apakah ada jurusan atau fakultas impianmu di dalam list tersebut? Apakah kamu tertarik untuk mendaftar ke Universitas Esa Unggul? Tunggu apalagi!
Gali informasi lebih lanjut disini dan mulai untuk melakukan pendaftaran disini 

Sukses selalu untuk meraih impian, ya!

Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Universitas Esa Unggul dengan Tema "Wisata Favorit di Kotaku", "Oleh-Oleh Khas Kotaku", dan "Makanan Favorit di Kotaku"

Komentar

  1. Gas bangett kalau pandemi mereda, suda lama ngidam jalan jalan di jakarta wkwk

    BalasHapus
  2. thank u banget minn. bermanfaat banget deh. nambah2 referensi kalau lagi main ke jakarta

    BalasHapus
  3. Suka banget ke Galnas, cakeppp!

    BalasHapus
  4. Di jakarta ternyata ada yg begitu ya.... thankyou authoršŸ„°

    BalasHapus
  5. Ajak aku main ke jakarta dong minn

    BalasHapus
  6. Terima kasih informasinya. Tertarik untuk ngunjungin hutan kota platarann

    BalasHapus
  7. Pas SMA permah ke Galnas, bagus buat foto-foto hehe

    BalasHapus
  8. Wah baru tau ada hutan kota srengseng jadi pengen kesana

    BalasHapus

Posting Komentar