Ekowisata di Indonesia: 10 Destinasi untuk Kamu yang Cinta Lingkungan

PDKT dengan Sustainable Beauty Melalui #LestarikanCantikmu Blogger Gathering

 "Tak kenal maka tak sayang," begitu bunyi pepatah dan kalimat banyak orang. Tapi kalau sudah kenal, bisa timbul rasa sayang dong.. Benar nggak? 

Mungkin itu yang dirasakan 30 bloggers finalis Kompetisi #LestarikanCantikmu yang diadakan oleh Kabupaten Lestari x Madani Keberlanjutan x Blogger Perempuan ketika berhadapan dengan sustainable beauty. Tulisan yang dilahirkan oleh para bloggers membahas mengenai tren yang sedang hot dan jadi primadona di banyak tempat ini. Tentunya, sebelum 'melahirkan' tulisan tersebut, para bloggers telah melakukan riset, membolak-balik website ataupun media sosial, serta mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang sustainable beauty. Nah, setelah kenal dan mulai sayang, para bloggers difasilitasi untuk PDKT atau pendekatan dengan si sustainable beauty dalam acara gathering yang diadakan pada Jumat, 9 April 2021 lalu. 

About The Event  - KLHK x Madani x BPN #LestarikanCantikmu Blogger Gathering

Sumber : instagram.com/bloggerperempuan

Sebuah email dari HIIP Indonesia tiba-tiba saya terima ketika sedang melaksanakan kelas online, cukup membuat mata yang ngantuk jadi melek kembali. Ternyata, saya diundang untuk mengikuti acara menarik bertajuk #LestarikanCantikmu Blogger Gathering. Sebagai seorang blogger bayi/balita (baca : belum lama serius nge-blog), kata 'blogger gathering' langsung menarik perhatian saya. Kesempatan buat ketemu para bloggers lain yang sudah lebih dulu terjun ke dunia blog, bahkan mendapat rekognisi dari tulisan mereka, pastinya bakal asyik banget! Punya koneksi ke blogger-blogger kondang juga masuk salah satu wishlist saya lho, hehe.. Dan acara ini berhasil tipis-tipis mengantarkan saya menuju wish tersebut. Ohiya, tema seputar lingkungan itu saya banget! Bayangan untuk ketemu teman-teman yang passionate terhadap lingkungan membuat saya makin excited.

Baca juga : Submisi untuk Lomba Bertema Sustainable Beauty

Nggak cuma tentang blogger gathering-nya, event ini juga jadi keren karena pembicaranya. Ada tiga pembicara yang memberikan para blogger 'makanan bernutrisi' untuk lebih kenal dengan lingkungan, yaitu Kak Danang Wisnu Wardhana yang aktif sebagai skincare content creator, Kak Gita Syahrani Kepala Sekretariat Kabupaten Lestari, dan Kak Christine Pan sebagai founder Segara Naturals. Ketika mengulik latar belakang ketiga pembicara ini, langsung kebayang deh bakal sekeren apa materi yang disampaikan!

Penasaran dengan sharing kakak-kakak pembicara tersebut mengenai sustainable beauty ? Simak cuplikannya dalam tulisan Menolak Statis kali ini!

Happiness Comes From Skincare - Danang Wisnu Wardhana


Hadir sebagai pembicara pertama, Kak Danang menyampaikan serba-serbi skincare pada para bloggers. Sebagai skincare content creator, Kak Danang punya basic yang kuat mengenai skincare, termasuk fungsinya, bahan-bahannya, sampai esensi dari skincare itu.  Ada satu quotes juga dari Kak Danang yang bisa banget diaminkan, yaitu sebagai berikut :

"Skincare itu harus bikin happy. Kalau kita tahu bahan-bahan dari skincare yang kita pakai, kita bakal merasa happy karena skincare yang kita gunakan pasti aman dan bebas dari bahan berbahaya."

Ada yang enjoy skincare-an? Merasa mood makin naik saat selesai cleansing dan memakai masker, langsung segar kembali setelah melumuri wajah dengan toner, atau sekedar bersemangat saat scrolling produk skincare di e-commerce favorit? Pastinya bisa setuju dengan kalimat Kak Danang itu, dong!

Selain sekedar 'keracunan' review influencer atau tahu bahwa produk pilihan kita sedang beken, kita juga harus tahu kebutuhan kulit kita dan bahan yang dipakai dalam skincare tersebut. Bahan untuk skincare yang dibutuhkan untuk jenis kulit berminyak dan kulit kering berbeda, begitupula untuk kulit berkerut ataupun berjerawat. Dengan mengetahui komposisi skincare, kita jadi tahu bahan mana yang bakal bikin kulit kita happy.

Prinsip sustainable beauty atau kecantikan berkelanjutan dimulai dari skincare kita, lho! Pilihlah skincare dengan bahan-bahan yang diolah dengan bertanggungjawab, tidak mencemari lingkungan, tidak merugikan para pekerja, dan preferably berasal dari bahan lokal. Selain itu, pastikan juga skincare yang kita pakai diproses secara ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek negatif atau pencemaran lingkungan. Lebih banyak tentang prinsip sustainable dalam produk skincare, beauty, dan bodycare ada di pembahasan selanjutnya, ya!

Kak Danang juga memberi tips lho untuk menerapkan sustainable beauty dalam memilih produk kecantikan kita! Tips tersebut adalah mengganti bahan-bahan skincare yang bersifat mencemari lingkungan dengan bahan alami yang lebih ramah lingkungan dan tentunya baik untuk kulit kita. Contohnya adalah menggunakan kopi atau gula sebagai bahan scrub sebagai pengganti scrub komersil yang dibuat dari microbeads. Microbeads adalah butiran plastik kecil yang banyak terdapat dalam scrub wajah atau tubuh. Microbeads tersebut berpotensi untuk terakumulasi di dalam laut dan badan air lain, tidak terurai, bahkan menumpuk di tubuh hewan-hewan laut. Pastinya kopi menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan dibanding microbeads kan?

Konsep Sustainable Beauty dan Cara Kita Memulainya

Materi mengenai sustainable beauty yang disampaikan oleh Kak Gita Syahrani dimulai dengan pertanyaan mengenai tren kecantikan di Asia. Sebuah grafik yang memuat faktor pertimbangan masyarakat Asia Timur, yaitu Korea, Jepang, dan Cina untuk memilih produk skincare mereka ditampilkan pada layar.

Apakah kalian menemukan hal yang menarik dari data tersebut? Nah, jadi kebanyakan orang di Asia Timur memilih bahan dalam produk sebagai pertimbangannya untuk membeli produk kecantikan. Pertimbangan akan bahan produk kecantikan tersebut masuk ke dalam konsep sustainable beauty, lho! Saat ini, topik mengenai perubahan iklim dan emisi karbon menjadi pusat perhatian global. Usaha untuk mengurangi efek negatif dari emisi karbon yang terakumulasi di bumi adalah prioritas dan komitmen negara-negara di dunia, tak terkecuali Asia. Memilih bahan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk produk kecantikan, dengan bahan yang lebih ramah lingkungan merupakan salah satu cara individu untuk mengurangi emisi karbon mereka. 

Wah, berarti masyarakat global sudah mulai perhatian terhadap perubahan iklim, dong! 

Kalau menurut kalian sendiri bagaimana?


Lalu, produk seperti apa yang dikategorikan sebagai produk sustainable beauty?
Kak Gita Syahrani menyampaikan ada tiga aspek yang menjadi standar sebuah produk dikategorikan sebagai sustainable beauty atau dikenal dengan Standar Natura. Simpelnya, tiga aspek tersebut adalah 

Menjaga Fungsi Alam dan Tidak Menyebabkan Bencana

Namanya juga produk 'berkelanjutan', ramah lingkungan menjadi aspek yang wajib, dong! Produk kecantikan sustainable harus berasal dari bahan-bahan yang diproduksi secara bertanggung jawab, lestari, dan tidak merusak alam. 

Petani/Pekebun Sejahtera

Konsep sustainable beauty tidak hanya terbatas pada lingkungan, tapi juga kesejahteraan masyarakat yang memproduksinya. Karena produk berkelanjutan banyak diproduksi berbasis lokal dan dari bahan-bahan alami, petani dan pekebun menjadi pihak yang seharusnya diuntungkan dari komoditas mereka. Produksi produk sustainable beauty harus mendatangkan keuntungan, upah, dan mewujudkan hak-hak yang sesuai untuk para petani, pekebun, dan pekerja dibaliknya. 

Energi dan Limbah Produksi Terjaga

Produk sustainable beauty harus memiliki sistem produksi yang bertanggungjawab dan mengolah limbahnya dengan baik. Memiliki proses yang hemat energi dan menghasilkan karbon rendah juga bisa menjadi alasan suatu produk sustainable. 

Bagaimana Cara Kita Menerapkan Sustainable Beauty?


Beralih ke produk sustainable beauty di zaman ini sudah gampang, lho! Semakin banyak produsen peka dengan bahan-bahan, proses, dan juga aspek sustainability dalam produknya, sehingga produk sustainable beauty pun makin marak di pasaran.

Namun, kita bisa memulai dengan membaca label yang tertera di kemasan. Coba lihat apakah produk tersebut memiliki sertifikat ramah lingkungan, lokal, atau sejenisnya. Kemudian, kenali bahan yang ada di dalam produk tersebut. Produk-produk essential oil atau extract dari tumbuhan biasanya menunjukkan bahwa kita sudah ada di jalan yang tepat untuk memilih produk sustainable beauty. Ohiya, sebaiknya jauhi produk yang mengandung kata 'palm' atau 'laurat' karena berasal dari kelapa sawit. Selanjutnya, pahami asal komoditas dan pilih yang lestari. Setelah kita mampu memilih produk sustainable beauty, barulah sharing ke teman-teman untuk mempromosikan gaya hidup baru tersebut.

Apakah kamu tertantang untuk menerapkan sustainable beauty?

Menengok Produk Sustainable : Segara Naturals

Saya pertama kali mengenal Segara Naturals saat ingin ikut lomba inovasi ramah lingkungan dengan seorang teman. Kami iseng-iseng mencari produk bodycare ramah lingkungan dan mendarat ke website Segara Naturals. Saya langsung berpikir bahwa produknya Segara itu wow banget! Berbahan alami, palm oil free, dan dikemas dalam kemasan tanpa plastik... Benar-benar produk  ramah lingkungan idaman!


Tak disangka, dua tahun setelah browsing iseng bareng temen, produk Segara Naturals dikirim ke rumah saya! Senang banget waktu lihat dua produk Segara ada di dalam hampers dari Kabupaten Lestari, Madani, dan Blogger Perempuan itu. Saya langsung suka dengan aroma rempah yang khas dan 'alami banget' dari dua produk tersebut. Jadi nggak sabar travelling sebagai alibi untuk mencoba dua produk itu, hehehe..

Cerita menarik tentang lahirnya Segara Naturals disampaikan oleh Kak Christine Pan, sebagai founder dari brand ini. Saat sedang diving di Papua, Kak Christine melihat ada sampah plastik yang mencemari laut dan lokasi diving yang super cantik itu. Miris melihatnya, Kak Christine langsung ingin mempunyai produk body dan personal care sendiri yang nggak menghasilkan sampah plastik. Sejak saat itu, Kak Christine berinovasi untuk membuat produk sabun, sampo, dan sebagainya dari bahan alami dengan kemasan ramah lingkungan.

Dari cerita ini, Kak Christine juga mengajak para pelanggan Segara untuk keliling Indonesia dan menyaksikan keindahan alam negeri kita. Karena hanya diam di kota saja tidak cukup untuk mengenal alam, kita harus menyaksikannya langsung agar cinta itu tumbuh makin besar.

Sumber : Youtube Kabupaten Lestari


Sebagai brand sustainable, Segara Naturals mengadopsi prinsip ramah lingkungan dan ramah sosial. Produk-produk Segara dibuat dari bahan-bahan lokal yang ramah lingkungan, seperti minyak kelapa, minyak atsiri, dan minyak kastor. Selain itu, Segara Naturals juga memiliki komitmen untuk memberdayakan perempuan, dan mendorong kesadaran masyarakat akan keindahan lingkungan dan alam Indonesia. 

Melalui Segara Naturals, kita mendapat contoh mengenai produk sustainable yang berani 'bercerita'. Buka-bukaan mengenai sumber bahan lokal yang digunakan, bahan-bahan yang dijauhi, serta tindakan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat membuat kita mendapat wawasan mengenai branding yang sustainable. 

At the End, It's Up to Us!

Sustainable beauty merupakan cara sederhana untuk kita melakukan aksi untuk mengurangi emisi karbon pribadi. Dengan menerapkan prinsip dan menggunakan bahan-bahan sustainable, kita bisa mulai melaksanakan aksi mitigasi perubahan iklim.

Produk sustainable beauty? Sudah ada!

Konsep sustainable beauty? Sudah kenal!

Lalu, apakah kamu tertantang untuk menerapkan sustainable beauty? Apakah kamu ingin mulai menyelamatkan bumi melalui hal-hal kecil?

Live sustainable, be beautiful!

Komentar

  1. Ngga hanya peserta zoom nih yang dapat pencerahan, sebagai pembaca artikel ini aku juga dapat wawasan baru

    BalasHapus

Posting Komentar