Tampil Cantik sambil Jaga Bumi dengan Sustainable and Ethical Beauty

 


Tampil cantik dengan wajah glowing bak aktris Korea, tubuh seperti penyanyi latina, dan rambut berkilau? Tentu saja jadi keinginan (baik nyata atau tersembunyi) para perempuan! Oleh karena itu, skincare dan kosmetik telah bergeser menjadi kebutuhan primer yang sulit ditinggalkan. Selain membuat kulit bersih dan berseri, skincare juga hadir dengan branding yang menarik, kemasan yang menggemaskan, varian yang menggoda, dan aroma yang menawan. Make-up tersedia dengan berbagai tipe, warna, dan efek 'ketok magic' yang membuat wajah semakin memukau oleh polesannya. Pantas saja kita dibuat jatuh cinta oleh berbagai produk kosmetik!                                                                        Cewek tuh nggak ada habisnya kalau ngomongin kosmetik! Benar nggak? Skincare dan make-up juga menjadi perbincangan hangat saat sedang nongkrong bareng teman-teman atau ngobrol random di group chat.

“Aduh, gue jerawatan nih! Ada rekomen obat jerawat nggak?”

“Gue mau beli foundation nih. Mendingan produk A atau produk B, ya?”

Pasti bukan jenis perbincangan yang asing buat para perempuan, bukan?

            Salah satu struggle perempuan dalam menentukan skincare adalah komposisinya. Sudah bukan mitos bahwa beberapa bahan kimia sintesis dapat menyebabkan ruam, gatal, atau menambah jerawat pada wajah. Sudah bukan dongeng bahwa tidak semua dari kita cocok dengan satu jenis skincare. Tahu nggak, tidak hanya wajah yang dapat terpapar efek negatif dari bahan-bahan tertentu, lho! Bumi kita juga ‘alergi’ dan ‘sensitif’ terhadap bahan atau kemasan skincare dan kosmetik.

            Apakah teman-teman akrab dengan istilah perubahan iklim dan emisi karbon? Dua istilah lingkungan itu berhubungan dengan industri kecantikan, lho! Dewasa ini, industri skincare dan kosmetik telah menyumbang 120 milliar unit gas karbondioksida ke atmosfer bumi. Jumlah karbondioksida yang sangat besar ini berpengaruh terhadap naiknya suhu bumi atau sering disebut climate change. Kemasan sekali pakai dan tren untuk terus menambah koleksi kosmetik menyebabkan tingginya sampah plastik yang mencemari darat atau laut. Microbeads, yakni butiran kecil penyusun scrub wajah atau tubuh, dapat terakumulasi ke sungai, laut, dan badan air lainnya tanpa bisa terurai karena terbuat dari plastik. Selain masalah limbah, industri kecantikan juga menyebabkan masalah lingkungan dalam skala besar karena memilih minyak sawit sebagai komponen yang penting. Memangnya ada apa sih dengan minyak sawit?

             

AADS : Ada Apa dengan Sawit? (Di Dunia Kecantikan)

            Industri kelapa sawit sudah menjadi topik hot di kalangan pecinta lingkungan. Apakah kamu akrab dengan isu mengenai komoditas yang satu ini juga? Sebelum kita jawab pertanyaan AADS di atas, mari kita mengenali lebih jauh si minyak sawit!

            Minyak sawit merupakan minyak pangan (edible oil) yang bersumber dari kelapa sawit. Minyak sawit digunakan di banyak industri, mulai dari pangan sampai kecantikan. Minyak sawit dapat kita temui di gorengan, pastry, cokelat, sabun mandi, sampo, detergen, sampai body lotion. Minyak sawit berfungsi untuk emulsifier dalam campuran kosmetik, bahan pelembut, dan juga penutrisi.

        Industri sawit mendatangkan banyak polemik karena menimbulkan kerusakan bagi lingkungan, terutama deforestasi. Sekitar 70% lahan di Malaysia dan Indonesia yang mulanya adalah hutan telah dialihkan menjadi kelapa sawit. Sudah menjadi rahasia umum kalau hal tersebut menyebabkan kehilangan hutan dan kerugian bagi satwa liar, seperti orangutan. Lahan sawit juga menimbulkan masalah sosial yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat. 


Sisi Gelap Industri Kecantikan : Kekerasan pada Satwa

            Bicara soal ethical, mari kita mengenal sisi gelap dari industri kosmetik. Apakah kamu pernah mendengar adanya industri kecantikan ‘nakal’ yang menggunakan hewan untuk menguji produknya? Sayangnya, hewan uji ini tidak diperlakukan secara etis dan malah menggunakan kekerasan. Tak jarang, hewan uji seperti kelinci, monyet, ataupun anjing tersebut mengalami luka berat bahkan kematian. Oleh karena itu, prinsip ethical beauty menjauhi adanya kekerasan pada hewan atau sering disebut sebagai cruelty free. Biasanya, produk cruelty-free juga sepaket dengan vegan. Hal itu dikarenakan prinsip cruelty free juga berhubungan dengan tidak digunakannya bahan-bahan hewani yang mampu menyakiti atau mengeksploitasi hewan. Sayang hewan dan ingin menggunakan produk yang bebas kekerasan pada hewan? Temukan lambang kelinci lucu ini di kemasan produk kosmetikmu!


Sustainable and Ethical Beauty, Cara Cantikmu Selamatkan Ibu Bumi

      Mau glowing tanpa takut merusak bumi? Sustainable and ethical beauty solusinya! Bila diterjemahkan, sustainable berarti berkelanjutan dan ethical berarti etis. Terdapat definisi yang bias untuk kedua kata ini, tetapi secara umum sustainable and ethical beauty adalah produk dan praktik kecantikan yang bebas bahan beracun, bebas animal testing dan animal cruelty, organik, serta memiliki prinsip berkelanjutan baik untuk lingkungan, ekonomi, maupun sosial budaya. Singkatnya, sustainable dan ethical beauty berbicara tentang industri kecantikan yang ramah lingkungan dan anti terhadap bahan-bahan serta praktik yang merugikan bumi. Menurut ahli dari LCA Center Belanda, konsep sustainable beauty dapat mengurangi emisi karbon dan limbah sebesar 70% dari industri kecantikan, lho!

       Saat ini, banyak brand kecantikan telah mengadopsi sustainable beauty dalam industrinya. Berbagai pendekatan telah dilakukan oleh industri kosmetik, mulai dari menggunakan kemasan daur ulang sampai menerapkan sawit berkelanjutan. Beberapa brand telah memberlakukan daur ulang kemasan dan isi ulang, dimana pelanggan dapat membawa kemasan bekas kosmetik mereka untuk ditukar dengan poin atau reward tertentu. Kadang, brand menawarkan produk baru untuk konsumen yang mau mendaur ulang kemasan mereka, lho. Seru banget kan?

Sertifikasi RSPO. Sumber : ran.org


            Beberapa industri kosmetik besar juga telah berkomitmen pada nol minyak sawit, pengurangan minyak sawit dan turunanya, dan penggunaan certified sustainable (RCPO) palm oil sources atau sawit berkelanjutan. Karena minyak sawit merupakan bahan penting dalam produksi kosmetik, penggunaan nol minyak sawit sulit dilakukan oleh industri. Oleh karena itu, beberapa industri memilih sawit berkelanjutan untuk produksi yang bertanggung jawab. Biasanya, industri memilih sawit dari petani atau usaha kecil untuk mencegah penebangan hutan lebih lanjut dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Beberapa industri kosmetik telah menggunakan bahan dari kelapa atau kedelai sebaagi pengganti minyak sawit.

Psst.. Meskipun begitu, definisi sustainable and ethical beauty itu masih berbeda-beda antar perusahaan. Ada perusahaan yang menempatkan standar sustainable di produk mereka pada kemasan yang mudah di daur ulang, sementara perusahaan yang lain menggunakan bahan vegan dan bebas minyak kelapa sawit dalam produk mereka. Tapi pada akhirnya, perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan usaha terbaik untuk menyajikan produk yang ramah lingkungan. Bravo!

Usaha perusahaan untuk membuat produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan berhubungan dengan CSR Perusahaan dan juga prinsip ekonomi lestari. Ingin tahu lebih jauh tentang ekonomi lestari? Cek video dibawah ini, yuk!

 

Mau Cari Produk Kosmetik yang Aman dan Berkelanjutan? Pastikan untuk Cek Hal-Hal di Bawah Ini, Ya!

1.      Telah Terdaftar di BPOM

Produk yang telah memiliki nomor seri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pastinya telah melewati pengujian yang ketat sehingga dipastikan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

2.      Cek Klaim Cruelty Free

Seperti yang sudah dibahas di atas, salah satu syarat produk sustainable and ethical beauty adalah bebas uji pada hewan dan kekerasan pada hewan. Coba cek lambang kelinci atau logo lain yang menandakan cruelty free di kosmetik pilihanmu, ya!

3.      Cek Bahan-Bahan yang Tertera pada Label

Bahan yang digunakan untuk produk kosmetik berkelanjutan biasanya jauh dari bahan-bahan yang mencemari lingkungan atau berbahaya bagi kulit. Bahan-bahan yang sebaiknya dijauhi antara lain adalah paraben, mica, pewarna sintetik, dan microbeads karena dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan, lingkungan, maupun tidak etis secara sosial

4.      Pilih Produk Bebas Minyak Sawit




Inspirasi daur ulang kemasan kosmetik. Sumber : @zerowasteid

                Tahap yang satu ini bisa sedikit tricky. Umumnya, minyak sawit tidak menggunakan ‘nama                 aslinya’ pada produk. Minyak sawit berusaha ngerjain kita dengan nama lainnya yang berbau                 ilmiah dan rumit. Kira-kira apa saja nama lain dari minyak sawit dan turunannya?

            Mencari produk bebas minyak sawit memang tantangan sendiri. Namun, kamu juga bisa cek                 perusahaan dari kosmetik yang ingin kamu beli produknya untuk melihat komitmen mereka                 terhadap sawit berkelanjutan.

5.      Kemasan Daur Ulang dan Ramah Lingkungan

    Cari produk yang memiliki kemasan yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan, misalnya produk dengan kemasan aluminium atau produk dengan kemasan berlabel daur ulang. Selain itu, memilih produk yang menerima kemasan daur ulang bakal bikin seneng, lho! Siap-siap dapat reward saat bawa botol bekas ke counter terdekat!

6.      Etis dalam Pemilihan Sumber Bahan

Satu aspek yang bisa kamu perhatikan dalam memilih kosmetik adalah masalah ethical produk tersebut. Apakah produk berasal dari sumber yang berkelanjutan? Apakah dalam pembuatan produk terdapat isu lingkungan yang besar? Apakah sumber bahan produk merugikan masyarakat secara ekonomi ataupun sosial? Buat kamu yang eco-friendly dan kritis, poin yang satu ini boleh banget dijajal!


Cantik dan Ramah Lingkungan, Ikuti Tips Berikut untuk Menerapkan Sustainable Beauty

            Pilihan gaya hidup kita, sekecil apapun itu, akan berdampak bagi kelestarian bumi. Memulai rutinitas kecantikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bisa menjadi pilihan yang bagus. Ingin menerapkan sustainable beauty agar tampil cantik sekaligus merawat bumi? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan!

1.      Memilih Produk yang Sustainable

Cruelty-free, vegan, palm oil free, dan dapat didaur ulang merupakan beberapa ciri produk kosmetik sustainable yang bisa kamu pilih. Kamu juga bisa mengecek list produk asing atau lokal yang menerapkan sustainable beauty di website https://www.ethicalconsumer.org/palm-oil/palm-oil-free-list atau Instagram platform lingkungan seperti @zerowasteid atau @sustaination.

2.      Menggunakan Produk Kosmetik Less Waste                                                                         Memilih produk yang menghasilkan lebih sedikit sampah bisa menjadi pilihan yang bagus. Kamu bisa mengganti sheet mask menjadi masker clay atau masker alami yang dapat dicuci serta mengganti scrub penuh microbeads dengan scrub alami dari kopi atau gula. Kira-kira apalagi kiat beauty routine less waste ala kamu?

3.      Memilih Alat dan Aplikator yang Lebih Ramah Lingkungan                                                            Kamu bisa memilih menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan reusable cotton pads dibanding kapas biasa, sikat gigi kayu dibanding sikat gigi plastik, loofah sebagai pengganti spons, dan sebagainya.

4.      Habiskan Dulu, Baru Beli Lagi! 

            Kesukaan kita perempuan untuk impulsive buying, terutama untuk skincare dan makeup, sudah tidak diragukan lagi. Namun, kebiasaan itu sebaiknya mulai dikurangi dalam membeli kosmetik agar tidak menambah sampah ataupun kosmetik yang terlanjur kadaluarsa.

5.      Mendaur Ulang Kemasan Kosmetik


Kemasan kosmetik dan self-care yang otw didistribusikan ke organisasi recycle

        Ada banyak cara untuk mendaur ulang kemasan, mulai dari mengembalikannya ke toko ataupun mengolahnya menjadi craft yang menarik. Kemasan bekas kosmetik pun dapat digunakan ulang untuk menyimpan kosmetik lain dalam ukuran travel size, lho! Kira-kira kamu mau bikin apa nih dari kemasan bekas kosmetikmu

6.      Menggunakan Bahan Alami dan Lokal Asli Indonesia

            Natural resources are the best! Dengan menggunakan bahan alami, kulitmu dijamin bebas dari bahan-bahan sintetik yang berbahaya. Banyak sekali bahan alami yang bisa kau temui di dapur ataupun sekitar untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Indonesia pun memiliki sangat banyak bahan herbal, mulai dari daun, batang, bunga, sampai akar, yang bermanfaat untuk kecantikan. Ditambah lagi adanya racikan nenek moyang yang terbukti membuat perempuan lebih cantik dan sehat.

 

Pusaka Rempah dan Herbal, Rahasia Sehat dan Jelita dari Nenek Moyang Bangsa

            “Minum kunyit asamnya, biar badan kamu wangi!”

            “Jangan lupa minyak cemceman-nya dipakai agar rambutmu nggak rontok lagi!”

            “Jamu galian singset bisa bikin langsing, lho!”

            Mungkin adalah contoh kalimat yang akrab diucapkan oleh ibu, nenek, atau perempuan yang lebih tua darimu. Jamu dan bahan-bahan herbal lain selalu menjadi sahabat karib setiap kali berbicara tentang kecantikan dan kesehatan. Pemakaian bahan-bahan alami, seperti madu, air beras, sirih, atau kunyit untuk perawatan kulit dan rambut dari luar pun telah dilakukan oleh nenek moyang kita. Rahasia kecantikan putri Keraton pun tidak jauh dari bahan-bahan lokal dan alami, seperti mangir dan bengkuang untuk lulur ataupun minyak kelapa untuk merawat rambut, serta meminum jamu untuk perawatan dari dalam. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, lekat dengan sumber alam untuk menjaga kecantikan dan kesehatannya.

 

Ingin cantik berseri dengan bahan alami khas nenek moyang bangsa kita? Berikut adalah beberapa rempah dan komoditas herbal lokal yang dapat kamu masukan ke dalam perawatan rutinmu. Dijamin bakal tambah ayu!

1.      Kunyit

Kunyit merupakan rimpang tanaman Curcuma longa yang terkenal dengan warna kuning yang diakibatkan oleh senyawa kurkumin. Selain menimbulkan warna kuning, kurkumin ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas dan mencegah penuaan sel yang bagus untuk kulitmu. Minum jamu yang mengandung kunyit, siap-siap glowing dan awet muda!

2.      Daun Sambiloto

Walaupun rasanya pahit, daun yang satu ini bermanfaat untuk detoksifikan atau membuang racun dari tubuh. Daun sambiloto bisa membantu kulitmu jadi terlihat cerah dan bebas dari kerutan. Daun sambiloto biasanya direbus untuk dijadikan minuman kesehatan.

3.      Daun Sirih

Daun yang satu ini pasti mengingatkanmu akan warnanya yang merah bila dikunyah. Daun sirih terkenal dapat memperkuat dan memutihkan gigi. Selain itu, rebusan daun sirih dapat mencegah bau badan dan menjaga kesehatan tubuh. Ekstrak daun sirih juga terbukti dapat mengurangi fungal acne atau jerawat yang timbul karena infeksi jamur.

4.      Jeruk Nipis

Kaya akan vitamin C, jeruk mungil yang banyak tumbuh di daerah tropis ini memiliki banyak manfaat untuk kecantikan. Oleskan ke wajah, jeruk nipis akan membantu mencerahkan dan mengurangi jerawat. Oleskan di kulit kepala, jeruk nipis dapat membantu mengurangi ketombe dan merangsang pertumbuhan rambut.

5.      Bunga Telang

Selain cantik dengan warna biru keunguannya, bunga telang juga jagoan untuk masalah kesehatan dan kecantikan. Bunga telang mengandung antosianin, yakni senyawa antioksidan yang menimbulkan warna biru pada tumbuhan. Zat ini mampu menangkal radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh serta membuat kulit lebih kencang dan bebas kerutan. Selain itu, mengaplikasikan bunga telang di kulit kepala juga dapat membantu menyuburkan rambut, lho.

6.      Kemiri

Minyak kemiri terkenal dengan efek menyuburkan dan menghitamkan rambut. Minyak kemiri dapat kita buat sendiri dengan cara merebus kemiri yang telah dicacah, kemudian mengambil minyaknya. Kemiri mengandung asam lemak yang mampu merangsang pertumbuhan rambut. Selain itu, memilih kemiri untuk perawatan rambut bisa membuat rambutmu lembut dan berkilau.

7.      Madu

Tak hanya di Indonesia, madu juga menjadi resep kecantikan dari berbagai negara dan peradaban. Sebut saja bangsa Yunani, Mesir, dan Tiongkok yang telah menggunakan madu sebagai masker untuk mencerahkan wajah. Madu merupakan bahan yang kaya akan antioksidan dan antibakteri, sehingga mampu membuat kulit tampak lebih mudah, kenyal, dan bebas dari jerawat.

 

            Bahan alami – rempah dan herbal – Indonesia telah terbukti dapat mewujudkan kecantikan alami para perempuan sejak bertahun-tahun yang lalu. Kabar baiknya, selain mudah ditemui dan cenderung murah, bahan alami lokal juga menjadi cara untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan serta menyejahterakan masyarakat.

Alasan mengapa penggunaan rempah dan komoditas lokal Indonesia bisa disebut aplikasi sustainable and ethical beauty :

1.      Menjaga Kelestarian Biodiversitas

Permintaan akan rempah dan bahan lokal lainnya yang tinggi akan membuat komoditas tersebut dibudidayakan. Dengan itu, komoditas dapat terjaga, lestari, serta terhindar dari kepunahan. Usaha ini juga membuat biodiversitas sumber daya alam Indonesia terjaga.

2.      Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Meningkatnya permintaan rempah dapat menghasilkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat terhindar dari tergerusnya lahan dan kebun mereka oleh industri besar, perkebunan, atau lahan pertanian pokok. Dengan prinsip ramah lingkungan dan ramah sosial dari rempah, masyarakat sejahtera. 

3.      Emisi Karbon Rendah

Karena berasal dari lokasi yang berdekatan dengan kita, tidak dihasilkan emisi karbon yang besar dari distribusi rempah dan bahan lokal lainnya. Hal ini dapat mengurangi emisi karbon yang bersumber dari transportasi.

4.      Menjadi Alternatif Usaha Zero Waste

Penggunaan rempah selain untuk masakan dapat mengurangi limbah organik.  

Menjadi cantik, menarik, sekaligus merawat diri sendiri dengan berbagai usaha tentu saja penting dan menyenangkan. Namun, turut memikirkan bumi kita sembari mempercantik diri akan lebih mengasyikkan. Cantik iya, peduli dengan kelestarian bumi juga iya. Kurang keren apa sih?

Apakah kamu tertarik untuk menerapkan sustainable and ethical beauty dalam rutinitas kecantikanmu? Kira-kira, langkah mana yang akan kamu mulai lebih dahulu?


Referensi :

https://www.oprahmag.com/beauty/skin-makeup/a26826590/beauty-industry-eco-friendly/

https://editorial.femaledaily.com/blog/2017/06/08/ethical-beauty-brands/

https://www.boombastis.com/jamu-untuk-kecantikan/259804

https://www.livemint.com/mint-lounge/features/unseen-2019-the-ugly-side-of-beauty-waste-11577446070730.html

http://www.herbhedgerow.co.uk/honey-natural-beauty-throughout-history/

https://www.watsons.co.id/blog/en/latest-trend/build-sustainable-beauty-routine/

http://kpshk.org/2019/11/22/rempah-dan-potensi-hasil-hutan-lainnya-di-shk/


Komentar

  1. Setuju, kita bebas untuk cantik asal tidak mencemari lingkungan alam ya

    BalasHapus

Posting Komentar